"Sikap Pantang Menyerah".
Seorang sahabat yang sangat saya kagumi karena semangat dan kesuksesannya, menulis sebuah artikel dalam bentuk Catatan pada halaman Facebooknya tentang pilihan untuk menjadi entrepreneur. Dan sikap pantang menyerah ini harus menjadi karakter dan sikap terpenting dari seorang Entrepreneur, demikian paparannya dalam artikelnya itu. Pada tulisannya itu sosok Thomas Alva Edison, dijadikan sebagai contoh.
Berawal dari tulisan tersebut, muncul sebuah diskusi kecil mengenai sikap Pantang Menyerah. Yang menjadi pembahasannya adalah mengapa menggunakan sosok Thomas Alva Edison. Seperti komentar pertama pada Catatan tersebut dari seorang rekan yang saya kutipkan ini :
ada contoh lain gak bu selain edison ... bosen .. hehehehe .. contoh2 lokal gitu loh.. siapa tau 200 tahun lagi ada yang bilang mr sumaji dari indonesia pernah berkata ...
Dan akhirnya muncul pula nama-nama dari tokoh-tokoh lokal. Diantaranya pak Dahlan Iskan (CEO Jawapos), pak Habibie, dan tentunya yang tidak boleh kita lupakan adalah sosok dari Guru Bangsa Panglima Besar Jenderal Soedirman.
Disini kembali saya teringat sebuat berita pada Kompas.Com yang isinya saya kutipkan,
YOGYAKARTA, SENIN - Kesederhanaan diri Panglima Besar Jenderal Soedirman harus bisa ditiru bangsa Indonesia. Jenderal Soedirman, berjuang tanpa pamrih dan rela berkorban demi bangsa dan negara.
Beliau berjuang tak kenal menyerah, meski sakit hingga harus ditandu, tanpa pamrih rela berkorban demi bangsa dan negara. "Ini yang harus ditiru, " ungkap Brigjen (purn) Hik ayat (mantan Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Darat), Senin (10/11) di Yogyakarta dalam diskusi bedah buku berjudul Guru Bangsa Sebuah Biografi Jenderal Sudirman karya Sardiman, Senin (10/11).
Menurut Hikayat, Jenderal Soedirman merupakan sosok yang sangat sederhana. Ia menyatu dengan para prajurit saat bergerilya melawan belanda, bahkan tidak menampakan diri bahwa ia adalah seorang Panglima Besar.
Jenderal Soedirman memiliki saejumlah sifat unggul yang seharusnya bisa ditiru generasi muda yaitu semangat nasionalisme yang tinggi, disiplin, ulet dan pantang menyerah. Selain itu juga memiliki ketaqwaan dan keimanan yang tinggi. "Pak Dirman (Soedirman) itu disiplin sejak muda, sebelum masuk dalam militer ia sudah aktif di Kepanduan Hizboel Wathon (pembela tanah air)," katanya.