Rabu, 04 Maret 2009

Industri Kreatif di Indonesia...

Jarum jam menunjukkan pukul 16 lebih 23 menit, dan saya sudah menghabiskan Djarum Black yang ketiga. Tetapi saya masih belum bisa memutuskan, untuk datang ke pertemuan Fresh di Salihara atau Mobile Monday di Belaggio. Kedua acara ini sangat menarik minat saya, keduanyan selalu membahas Industri Kreatif dengan cara yang sangat memikat. Tetapi sayangnya pada bulan Februari 2009 ini diadakan pada saat yang bersamaan, di tempat yang berbeda.

Akhirnya jam pulang kantorpun tiba, dan saya memutuskan untuk datang ke pertemuan Mobile Monday. Dengan alasan, ada seorang pembicara dari TELKOM Bandung dan sebagai pekerja di sbuah perusahaan yang tergabung dengan TELKOM Group tentu saya tidak akan melewatkan kesempatan untuk berjumpa dengan beliau.

Rabu, 18 Februari 2009

Keramah-tamahan rakyat menyambut orang Rohingya...

Seorang kepala keluarga Rohingya yang berasal dari Myanmar dan Bangladesh menuturkan, suku Rohingya hanya boleh menjadi petani, nelayan, atau penebang kayu di hutan. Selain itu mereka boleh menjadi guru bagi sesama sukunya saja. Untuk itupun mereka dilarang sekolah ke tingkatan yang tinggi. Padahal dia harus membiayai keluarganya yang terdiri dari istri dan ketiga anaknya. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk bekerja ke Thailand. Di Thailand dia menjadi seorang pekerja kasar di sebuah pabrik roti.

Tetapi hal itu hanya dapat bertahan selama 3 bulan, akhirnya dia ditangkap oleh aparat Thailand. Mereka yang tertangkap, dipukul dan disiksa oleh aparat Thailand. Yang bekas-bekasnya masih terlihat jelas ditubuh mereka hingga saat ini. Banyak cerita-cerita lainnya yang sangat mengerikan mereka terima selama ditahan di sebuah pulau di perairan Andaman.

Pada November 2008, pemerintah Thailand memutuskan untuk mengusir mereka dari pulau tersebut. Aparat Thailand menyiapkan 9 buah perahu tanpa mesin. Mereka dipaksa berjejalan masuk kedalam perahu. Sebuah perahu dapat terisi sampai 200 orang, membuat semuanya menjadi kurang leluasa karena terlalu berdesak-desakan. Untuk berdiripun mereka harus bergantian. Perahu-perahu tersebut kemudian diikat berjejer satu sama lain. Dalam satu ikatan ada yang mencapai 4 perahu. Setelah perahu-perahu tersebut terikat, mereka di tarik dengan sebuah kapal ke tangah laut, untuk kemudian dilepaskan di tengah laut yang luas. Perhau-perahu tersebut di tarik selama 3 hari ke tengah laut. Berlayar sejauh mungkin dari wilayah Thailand dan membiarkan orang-orang Rohingya menjadi masalah buat negara-negara lain tempat mereka terdampar. Perbekalan yang mereka dapatkan hanya sedikit nasi dan satu liter air untuk setiap orang.

Beruntunglah sebagaian dari mereka terdampar di Kecamatan Idi Rayeuk, Privinsi Nangroe Aceh Darussalam. Sebagai sesama Muslim, orang-orang Rohingya percaya mereka akan diperlakukan dengan lebih manusiawi. Camat Idi Rayeuk bapak Irfan Kamal beserta seluruh warganya, menyambut orang-orang Rohingya tersebut dengan keramah-tamahan yang menjadi ciri khas negeri kita yang tercinta ini.
"Penduduk merasa iba, mereka seolah ikut mengalamai penderitaan orang Rohingya,".


Setelah terkatung-katung selama 22 hari tanpa bekal makanan dan minuman yang cukup, luka mereka bertambah parah karena mereka menderita dehidrasi. Luka itu akan bertambah parahlagi, jika pemerintah Indonesia juga memulangkan mereka kembali ke negara asalnya. Para pengungsi itu terdiam dan memelas, karena penderitaan selama 22 hari meregang nyawa di laut seolah tak berarti apa-apa. Mereka berpikir kenapa dulu manusia perahu Vietnam diberi tempat penampungan yang layak di pulau Galang dan diperhatikan UNHCR, tidak bisa mereka dapatkan sekarang.

Pemerintah Indonesia melalui Departemen Luar Negeri, menyatakan pemberian status sebagai pengungsi masih menunggu keputusan UNHCR (Kimisi Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi).
Padahal rakyat di Idi Rayeuk dan Camat Idi Rayeuk beserta jajaran dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Idi Rayeuk telah dan masih dapat menunjukkan keramah-tamahan yang menjadi ciri khas bangsa ini kepada orang Rohingya.

Selasa, 17 Februari 2009

Mengelola Blog... Cara untuk mengasah kreatifitas...

Melanjutkan pembahasan mengenai "Indonesia Creative 2009", kali saya ingin menghimbau dan mengajak generasi muda di negeri tercinta kita ini untuk membuat dan mengelola paling tidak sebuah "Blog Pribadi". Banyak yang akan kita dapatkan dari sebuah blog, salah satunya adalah yang saya alami sendiri, yaitu kemampuan menulis yang meningkat. Itu saya rasakan sendiri sejak secara berkala menulis di blog ini. Dan saya sudah semakin berani untuk menulis sesuatu di media online, yang salah satu contohnya adalah tulisan saya disini, yang berjudul "Aura Kasmaran di hari Kasih Sayang".

Hal tersebut hanyalah salah satu contoh saja. Hal lainnya adalah, jika blog pribadi tersebut kita kelola dengan baik. Kita fokuskan kepada satu bahasan tertentu, kuliner misalnya, seperti blog seorang teman ini. Atau anda dapat juga memilih hal lain yang sesuai dengan minat dan bakat anda.

Beberapa blogger, juga sudah ada yang menerbitkan buku, dimana buku tersebut berisi tulisan-tulisan mereka yang ada di blog-nya. Merupakan suatu sumber penghasilan yang lebih bisa diharapkan, daripada menjadikan blog pribadinya untuk menampilkan iklan-iklan dan kegiatan internet marketing.

Kreatifitas juga akan terasah, jika anda mengikuti Lomba Blog / Blog Competition yang sering diadakan. Setiap lomba biasanya memiliki kriteria tersendiri yang harus anda patuhi. Hal ini secara tidak langsung akan lebih mengasah kreatifitas kita.

Salah satu lomba yang diadakan oleh salah satu penyedia layanan telekomunikasi, yaitu "StarOne Blog Contest 2009". Dalam rangka sosialisasi lomba tersebut, StarOne Semarang mengadakan road show ke kampus dan sekolah-sekolah. Untuk mengenalkan apa itu blog dan dan bagaimana membuat blog yang menarik sehingga banyak dikunjungi orang.

Kegiatan dilaksanakan dengan sosialisasi baik secara online/offline direct campaign yang langsung menyentuh target. Selain dapat dikatakan sebagai salah satu kegiatan CSR, bagi Starone ini juga akan memperkuat image layanan Internet di luar voice dan message, dengan goal tercipta brand association penyedia layanan Internet, Voice dan SMS dengan Tarif yang hemat.

Kerja bareng dengan dan AISEC UNDIP, yang pada puncaknya di gelar acara "Explore Your Mind Be a Creative Blogger" dengan Narasumber Komunitas Blogger yang terkenal Di Semarang Loenpia.net.

Workshop yang terdiri dari 2 sesi itu, diikuti oleh seluruh peserta dengan sangat antusias. Pertanyaan yang diajukan cukup bervariasi dari yang ingin membuat live streaming, bagaimana menggunakan RSS, tips membuat blog untuk toko dan bisnis, bagaimana mengupdate template blog, bagaimana menggunakan hosting dan domain sendiri sampai tips-tips untuk membangun blog dengan niche tertentu.

Tema dari sesi pertama adalah "Be A Creative Blogger" dibawakan oleh Ari, yang dilanjut oleh Bernadus Dian Adi Prasetyo dengan tema "How to Optimize Blog?"

Masih banyak lagi cara-cara untuk mengasah kreatifitas kita dengan mengelola sebuah blog. Tetapi yang sangat ingin saya serukan kepada seluruh pemuda-pemudi di negeri tercita ini adalah...
Asah terus kreatifitas kita dan semangat entrepreneur agar kita dapat berperan mengembangkan ekonomi Indonesia dalam mengurangi pengangguran di kalangan anak muda.


Karena mengacu pada data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik, jumlah pengangguran di Indonesia pada Februari 2008 mencapai 9,43 juta orang dan 4,5 juta di antaranya adalah lulusan SMA, SMK, Program Diploma dan Universitas.

Dari jumlah itu, sekitar 1,1 juta orang adalah lulusan perguruan tinggi. Jumlah ini meningkat 54 persen dibandingkan dengan jumlah pengangguran dari lulusan perguruan tinggi pada 2007 yang mencapai 740 ribu orang. Kondisi ini disebabkan oleh terbentuknya pola pikir bahwa lulusan perguruan tinggi harus mencari kerja, bukan menciptakan kerja.

Rabu, 11 Februari 2009

Industri Kreatif untuk menambah kesempatan kerja...

Tahun 2009 ini, pemerintah mencanangkan "Indonesia Creative 2009". Dengan adanya dukungan dari pemerintah, masyarakat berharap dapat untuk mengangkat dan mengembangkan industri kreatif masyarakat dengan mengaitkan budaya dan industri di daerah dan nasional dengan memanfaatkan sumber daya lokal untuk menciptakan peluang bisnis bagi pemain (produsen), distribusi dan pasar nasional.

Pencanangan tersebut dinyatakan oleh bapak Susilo Bambang Yudhoyono pada saat beliau meluncurkan Album Rekaman-nya yang kedua. Tetapi saya sangat sulit untuk mengumpulkan data-data mengenai langkah-langkah apa saja yang sudah dijalankan oleh pemerintah. Dan ternyata akan lebih mudah menemukan apa yang sudah dilaksanakan oleh rakyat untuk mensukseskan gerakan "Indonesia Creative 2009" ini.

Dari kalangan pengusaha, hal ini sudah dilakukan sejak tahun 2007. Sebagai salah satu contoh adalah "DJARUM BLACK Innovation Awards" atau lebih di kenal dengan "Blackinnovationawards". Di tahun-tahun berikutnya, giliran kalangan mahasiswa juga dijaring agar dapat berpartisipasi dalam lomba kreatifitas tahunan ini dalam "Blackinnovationawards goes to campus", yang bertema kan "Stay Creative and Be Innovative!" untuk lomba di kampus pada tahun 2008.

Contoh lainnya misalnya adalah apa yang sudah dilakukan oleh ibu Betti Alisjahbana, hanya beberapa bulan sejak beliau melepaskan jabatannya sebagai pimpinan di sebuah perusahaan multi nasional, dan membangun sebuah kelompok bisnis QB. Dengan menggunakan bendera usaha PT.QUANTUM BUSINESS INTERNATIONAL sebagai induk usaha, yang membawahi beberapa usaha kreatif lainnya, seperti qbfurniture, qbarchitects, qbyouth, dan qbheadlines. Berita mengenai beliau terpampang satu halaman penuh di harian nasional KOMPAS dengan judul "Dunia Kreatif Betti Alisjahbana". Dan beliau selalu mengajak pihak-pihak lain agar melakukan hal yang sama seperti yang beliau lakukan, melalui seminar-seminar yang secara rutin beliau adakan. Seminar QB Entrepreneurship Series yang terakhir mengusung tema “Converting Your Creative Ideas into Profitable Business”, diadakan di dua kota Jakarta dan Bandung. Dengan biaya yang terjangkau banyak orang, seminar-seminar beliau selalu dipenuhi oleh peserta yang sangat antusias.

Dalam seminar-seminarnya, beliau juga selalu membawa seseorang yang sudah sukses dalam bidangnya untuk menambah semangat para peserta agar menjadi seorang entrepreneurship. Sehingga pada akhirnya nanti akan lebih banyak lagi dari kalangan masyarakat yang dapat memberikan lapangan pekerjaan.

Kegiatan-kegiatan seperti ini perlu kita lanjutkan dan perbanyak, karena seperti yang beliau tuliskan pada undangan acara beliau, yaitu :

Untuk menjadi makmur suatu negara butuh entrepreneur paling tidak 2% dari warganya, demikian menurut David McClelland. Saat ini Indonesia masih jauh dari angka itu. Krisis ekonomi, seringkali malah menciptakan peluang bagi mereka yang kreatif.


Negeri tecinta ini berdasarkan data terakhir yang ada baru memiliki 0,8% dari warganya yang menjadi entrepreneur. Masih harus kita usahakan bersama agar angka 2% itu dapat kita capai. Kita tidak perlu menunggu... Saya yakin dengan kekuatan rakyat yang ada kita akan berhasil mencapainya.

Kita harus percaya akan hal tersebut. Coba kita lihat kembali ke masa Orde Baru, semua keberhasilan yang pernah dicapai dan mendapatkan penghargaan dari kalangan internasional adalah semua program yang digerakan oleh kekuatan rakyat. "Swasembada Pangan" dan "Keluarga Berencana" adalah contoh dari keberhasilan itu. Karena keduanya dapat berjalan berkat kekuatan rakyat sendiri, pemerintah hanya sebagai pembuat kebijakan dan fasilitator. Tetapi para petani dan masyarakat yang menjalankan program keluarga berencana yang membuatnya menjadi sukses...

Senin, 09 Februari 2009

"Internet Sehat"... Menyatukan semua komponen bangsa...

Sebuah undangan yang sangat menarik dari sebuah group di facebook saya terima siang itu, yang langsung saya reply dengan "Akan Hadir". Mengingat anggota group tersebut berjumlah ratusan orang, sedangkan kuota undangan hanya berjumlah 50 orang.


Karena lokasi tempat diadakan acara tidak dapat menampung semua anggota, maka panitia menetapkan hanya akan memberikan konfirmasi kepada 50 orang pertama yang melakukan konfirmasi kehadirannya atas undangan tersebut pada pukul 18:00 WIB. Beruntung, 46 menit sesudah pukul 18:00 WIB, saya menerima konfirmasi dari panitia.

Acara tersebut adalah "Internet Sehat Community Gathering" yang pertama, Jum'at 6 Februari 2009, 18:30 WIB - 20:30 WIB, di Warung Daun Resto, Jl Pakubuwono VI No. 10, Jakarta Selatan.

Sehingga sore itu, 15 menit sebelum acara berlangsung saya sudah berada di lokasi. Suasana tempat parkir masih agak kosong. Saya sempat menunggu beberapa saat, sebelum masuk ke dalam ruangan dimana acara tersebut di adakan. Tetapi setelah beberapa saat, tidak ada seorangpun yang datang, akhirnya saya memutuskan untuk memasuki ruangan.

Setelah pintu masuk, saya di sambut oleh 2 orang penerima tamu. Setelah menuliskan alamat email, no telpon genggam dan paraf di buku tamu, saya menerima sebuah "goody bag" yang berisi sebuah kaos kampanye "Be WWW (Wise While Wonline)!", CD materi Internet Sehat, dan buku Internet Sehat. Selain itu, saya juga diminta untuk memberikan paraf/tanda tangan di sebuah kaos kampanye yang ada di atas meja registrasi.

Onno W. Purbo dengan lugas melempar pertanyaan, banyolan hingga ledekan kepada sekitar 50-an peserta yang hadir. Sepertinya panitia telah menyiapkan agar acara berjalan dengan cair dan informal, tidak ada materi presentasi, tidak ada pembicara utama, dan lain-lain. Semua boleh bicara, semua boleh menanggapi, semua boleh tertawa. Padahal acara tersebut dihadiri oleh hampir semua komponen bangsa, beberapa orang mewakili pemerintah, dalam hal ini kantor Menkominfo dan Menristek, adapula yang mewakili pengusaha misalnya wakil dari MUGEN, ISP, operator telko (TELKOM dan Excelcomindo), dan pengelola warnet yang lengkap dengan asosiasinya, yaitu AWARI. Adapula wakil dari jurnalis misalnya bapak Soegiharto Santoso yang lebih dikenal sebagai Mr. Hoky (BISKOM - Majalah Mitra Komunitas Telematika), jurnalis dari Group Tempo, tidak ketinggalan adalah jurnalis dari media-online, Donny BU yang juga adalah penggagas dari acara ini. Kalangan akademis di wakili oleh bapak Chandra Wibowo Widhianto, Coordiantor Bunda Mulia Center for Entrepreneurship (BMCE) dari Universitas Bunda Mulia, juga ada seorang pengajar TIK di sebuah sekolah menengah di Jakarta. Tidak ketinggalan pula beberapa orang yang mewakili pada blogger, diantaranya adalah "Bapak Blogger Indonesia", Enda Nasution. Dan tentu saja, saya yang mewakili rakyat biasa.

Pada akhir acara dapat ditarik sebuah kesimpulan bersama diantara seluruh "komponen bangsa" yang hadir dan beragam itu,

"Internet haruslah menjadi tempat yang aman, nyaman dan bermanfaat bagi penggunanya“, khususnya bagi anak, siswa, keluarga dan pendidikan.


Berkat "Internet Sehat", apa yang tercantum pada sila ke 4 di lambang negara tercinta kita ini dapat terwujud, "Musyawarah untuk Mufakat".

Selasa, 03 Februari 2009

Jati diri yang Mandiri & Kokoh dapat tercipta berkat OSS

Sebuah headlines di sebuah situs kembali mengusik saya. Ini sesuatu yang harus bangsa kita lakukan juga, untuk menunjukkan jati diri yang mandiri dan kokoh. Dan seharusnya tidak sulit dalam pelaksanaannya. Karena negeri kita yang tercinta ini juga tidak ketinggalan dalam pemanfaatan software Open Source dengan telah disepakatinya Kerjasama Pemanfaatan Open Source bagi 18 Departemen Pemerintahan RI pada akhir bulan Mei 2008, saat berakhirnya IGOS Summit-II (Indonesia Go Open Source). Penggunaannya yang telah mulai dilaksanakan adalah untuk aplikasi perkantoran (Open Office), e-Government, e-Procurement, e-Learning dan aplikasi lainnya.


Pemerintah sudah menetapkan tekadnya, kita tinggal mendukung dan membantu agar semua itu dapat terlaksana. Seperti yang kita sadari bahwa penggunaan software Open Source secara umum dapat memberikan penghematan biaya yang subtansial ditengah makin kompleks-nya Sistem Informasi Proprietary yang dipergunankan sehingga menimbulkan kerawanan terhadap serangan hackers dan para pembobol keamanan Sistem Informasi lainnya. Software Open Source juga terbukti memberikan keamanan Sistem Informasi yang lebih baik dari pada software Proprietary, yang dihasilkan dari sistem yang lebih handal dan minimnya serangan gangguan keamanan terhadap sistem Open Source.

Dengan masih berlangsungnya Krisis Finansial Global sejak Oktober 2008 yang lalu, maka keputusan tersebut merupakan keputusan yang tepat, sebab dapat memberikan solusi bagi pengurangan biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh negara. Hal yang sama juga dapat berlaku bagi Perusahaan-perusahaan Swasta, UKMK, serta individu anggota masyarakat.

Bagi negara berkembang seperti negeri kita tercinta ini, penggunaan Open Source juga akan dapat menghemat Devisa Nasional yang langka, melepaskan diri dari ketergantungan asing, meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dari bangsa kita, meningkatkan pemerataan penghasilan bagi masyarakat luas dan mensejahterakan bangsa. Sehingga
terciptalah jati diri yang mandiri dan kokoh.

Kamis, 29 Januari 2009

Sikap Pantang Menyerah... Sebuah diskusi kecil

Satu persatu dari nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh nenek moyang kita di negeri yang tercinta ini sudah kita bahas. Yang pertama adalah saling berbagi demi mencerdaskan bangsa, kemudian yang kedua adalah semangat bergotong royong. Dan sekarang kita lanjutkan lagi napak-tilas kita dalam menggali nilai-nilai luhur yang dimiliki bangsa kita.

"Sikap Pantang Menyerah".
Seorang sahabat yang sangat saya kagumi karena semangat dan kesuksesannya, menulis sebuah artikel dalam bentuk Catatan pada halaman Facebooknya tentang pilihan untuk menjadi entrepreneur. Dan sikap pantang menyerah ini harus menjadi karakter dan sikap terpenting dari seorang Entrepreneur, demikian paparannya dalam artikelnya itu. Pada tulisannya itu sosok Thomas Alva Edison, dijadikan sebagai contoh.

Berawal dari tulisan tersebut, muncul sebuah diskusi kecil mengenai sikap Pantang Menyerah. Yang menjadi pembahasannya adalah mengapa menggunakan sosok Thomas Alva Edison. Seperti komentar pertama pada Catatan tersebut dari seorang rekan yang saya kutipkan ini :
Dewa Pribadi pada 19 Januari jam 10:53
ada contoh lain gak bu selain edison ... bosen .. hehehehe .. contoh2 lokal gitu loh.. siapa tau 200 tahun lagi ada yang bilang mr sumaji dari indonesia pernah berkata ...

Dan akhirnya muncul pula nama-nama dari tokoh-tokoh lokal. Diantaranya pak Dahlan Iskan (CEO Jawapos), pak Habibie, dan tentunya yang tidak boleh kita lupakan adalah sosok dari Guru Bangsa Panglima Besar Jenderal Soedirman.


Disini kembali saya teringat sebuat berita pada Kompas.Com yang isinya saya kutipkan,
Senin, 10 November 2008 | 19:20 WIB


YOGYAKARTA, SENIN - Kesederhanaan diri Panglima Besar Jenderal Soedirman harus bisa ditiru bangsa Indonesia. Jenderal Soedirman, berjuang tanpa pamrih dan rela berkorban demi bangsa dan negara.

Beliau berjuang tak kenal menyerah, meski sakit hingga harus ditandu, tanpa pamrih rela berkorban demi bangsa dan negara. "Ini yang harus ditiru, " ungkap Brigjen (purn) Hik ayat (mantan Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Darat), Senin (10/11) di Yogyakarta dalam diskusi bedah buku berjudul Guru Bangsa Sebuah Biografi Jenderal Sudirman karya Sardiman, Senin (10/11).

Menurut Hikayat, Jenderal Soedirman merupakan sosok yang sangat sederhana. Ia menyatu dengan para prajurit saat bergerilya melawan belanda, bahkan tidak menampakan diri bahwa ia adalah seorang Panglima Besar.

Jenderal Soedirman memiliki saejumlah sifat unggul yang seharusnya bisa ditiru generasi muda yaitu semangat nasionalisme yang tinggi, disiplin, ulet dan pantang menyerah. Selain itu juga memiliki ketaqwaan dan keimanan yang tinggi. "Pak Dirman (Soedirman) itu disiplin sejak muda, sebelum masuk dalam militer ia sudah aktif di Kepanduan Hizboel Wathon (pembela tanah air)," katanya.

 

Jumat, 23 Januari 2009

Menebar Semangat Gotong Royong, menuai rasa bahagia...

Pagi itu, tanggal 7 Januari 2009 jarum jam menunjuk angka 06:45 WIB. Saya sudah berada di atas bis Patas AC 76 jurusan Ciputat - Pasar Senen. Duduk di sebelah saya, seorang laki-laki yang sibuk dengan sebuah koran Pos Kota. Setelah saya perhatikan, ternyata dia sedang membolak-balik bagian iklan baris dengan kategori "Mobil Dijual". Saya kemudian menyapa, "Sedang cari mobil?". Dia menjawab dengan cepat dan pendek, "Ya!". Kemudian saya meminta ijin agar dapat meminjam korannya di bagian yang tidak berisi iklan baris, dia memberikan bagian berita itu kepada saya dan melanjutkan kesibukkannya lagi.

Kemudian saya membuka halaman pertama dan perhatian saya tertuju pada sebuah berita di pojok kiri bawah pada sebuah rubik "Kisah Sukses Anak Jalanan" yang berjudul "Dulu dikejar tramtib, kini dikejar order (3)" yang ditulis oleh seorang wartawan Pos Kota bernama Adin Widodo. Disitu diceritakan mengenai pengalamn hidup seorang anak jalanan bernama Suryanto yang telah sukses. Kesuksesannya diawali dari belajar komputer di sebuah Rumah Singgah, setelah belajar komputer dia berhasil mendapatkan penghasilan yang lebih baik berkat kemampuannya menggunakan aplikasi Photoshop, sehingga dia banyak menerima pesanan pembuatan desain grafis.

Ingatan saya kembali ke akhir tahun 2006 sampai awal tahun 2007. Pada saat itu, saya dan rekan-rekan dari milis "Coding for Humanity", milis "IT Center" dan Yayasan Sekar mengadakan Pelatihan Komputer untuk Anak Jalanan. Kegiatan itu kami lakukan di 3 buah rumah singgah yaitu, Rumah Singgah Dielt Foundation (Jakarta Selatan), Rumah Singgah Pelita (Jakarta Timur) dan Rumah Singgah Sekar (Jakarta Pusat). Sebagian dari foto-foto dari kegiatan di rumah singgah tersebut dapat di lihat di disini.

Kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik berkat semangat gotong royong kami bersama. Yayasan Sekar, sebagai sebuah organisasi yang memiliki kepedulian terhadap keberadaan rumah singgah, menyediakan data tentang rumah singgah dan menjadi penghubung kami ke rumah singah-rumah singgah tersebut. Sedangkan kami menyediakan materi belajar dan juga sebagai tenaga pengajar. Kebutuhan komputer, kabel jaringan, peralatan untuk membuat jaringan dan pemeriksa jaringan kami sediakan secara bergotong royong. Untuk komputer, kami membawa komputer kami di rumah untuk digunakan selama pelatihan di rumah singgah. Saya juga menyediakan kabel jaringan yang kebetulan masih tersisa. Sedangkan peralatan lainnya dibawa oleh rekan-rekan kami yang pekerjaan sehari-harinya memang di bagian jaringan.

Adapun materi yang kami ajarkan adalah Pengenalan Sistem Operasi, Pemanfaatan Aplikasi Perkantoran (Word, Excel dan Powerpoint), Pengenalan Aplikasi-aplikasi lain yang dapat dimanfaatkan untuk membuat desain grafis, dan Pembuatan Jaringan Komputer. Dengan materi-materi itu, kami berharap setelah selesai menjalani pelatihan anak-anak jalanan tersebut dapat mencari pekerjaan yang lebih baik.

Sedangkan biaya operasional, seperti untuk memperbanyak materi pelajaran, makan siang untuk peserta pelatihan dan lain-lain, kami dapatkan dari hasil pengumpulan sumbangan dari kami semua yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Dengan semangat gotong royong, kami berhasil menyelesaikan pelatihan-pelatihan di ketiga rumah singgah tersebut.

Dan akhirnya pada hari ini tanggal 7 Januari 2009, saya benar-benar mendapatkan rasa bahagia yang tidak terhingga setelah membaca rubik di koran Pos Kota itu...

Sebagai penutup, ada satu hal yang ingin saya tekankan disini...
Menebar Semangat Gotong Royong, menuai rasa bahagia

Rabu, 21 Januari 2009

Berbagi untuk mencerdaskan bangsa...

Yup...

Pertama kali mengenal istilah "BLOG", saya sudah menelusuri dan mencoba-coba untuk membuat sebuah blog pribadi... Mungkin saya merupakan sedikit dari beberapa orang di Indonesia yang mencoba membuat sebuah blog. Tetapi semua itu hanya berujung pada sekedar membuat sebuah user-id di setiap fasiltas yang menyediakan pembuatan blog yang gratis.

Kendalanya adalah, saya tidak memiliki kemampuan untuk menulis. Dan akhirnya semua user-id yang ada terlupakan begitu saja.

Sampai akhirnya pemanfaatan blog menjamur di negeri tercinta ini. Bahkan sampai ada yang menggondol gelar sebagai "Presiden Blogger" di negeri tercinta ini. Beberapa rekan sekerja, juga sudah mulai membuat blog pribadi masing-masing. Bahkan adik-adik dari SMU dan/atau SMK yang magang di kantorpun sudah memiliki satu atau mungkin lebih blog pribadinya.

Akhirnya keinginan memiliki blog pribadi itu muncul kembali. Tetapi kendala lama yang saya alami tetap menjadi penghambat. Bahwa saya, tidak memiliki kemampuan untuk menulis. Tetapi keinginan saya untuk memiliki sebuah blog pribadi tetap menggebu-gebu. Karena user-id - user-id yang lama sudah hilang dari ingatan saya, maka saya kembali membuat sebuah user-id baru di situs blogspot. Yang ternyata pada saat saya membuat untuk yang kedua kalinya ini, sudah menjadi satu kesatuan dengan portal Google.

Pada saat pertama kali membuat sebuah user-id yang kedua itu, secara kebetulan bertepatan dengan sebuah acara keagamaan di kantor yang diselenggarakan oleh Badan Dakwah di kantor tempat saya bekerja. Pada saat acara tersebut, saya sempat mengambil beberapa kejadian-kejadian dengan camera digital yang saya dapatkan sebagai door prize pada saat acara ulang tahun perusahaan tempat saya bekerja. Kemudian muncul sebuah ide dalam benak saya, jika saya tidak bisa menulis, mengapa tidak saya membuat sebuah blog pribadi yang berisi foto-foto hasil jepretan saya yang sangat-sangat amatiran tersebut. Toh sebuah foto, juga bisa bercerita banyak tentang suatu kejadian.

Sehingga blog pribadi itu saya beri nama, "Menuju Tempat Impian..." yang bisa dilihat disini. Dan blog pribadi tersebut saya beri nama sesuai dengan nama Masjid di gedung kantor saya, yaitu "an-nafi".

Ternyata memerlukan waktu juga untuk menampilkan foto-foto tersebut di blog pribadi saya. Sementara waktu terus berjalan dan saya menemukan sebuah eBook yang berjudul "Hacking Ubuntu" oleh pengarang Neal Krawetz yang diterbitkan oleh John Wiley & Son pada tahun 2007 setebal 410 halaman. Sehingga kemudian muncul dalam pikiran saya, bagaimana seandainya buku tersebut saya terjemahkan ke dalam bahasa kesatuan kita. Dengan demikian saya berpikir tentu akan lebih banyak orang yang terkendala dengan masalah bahasa, dapat memahami isi buku tersebut.

Akhirnya saya putuskan untuk mulai menterjemahkan isi dari buku tersebut. Saya tidak lagi berpikir mengenai hak cipta, yang ada dalam benak saya adalah pengalaman negeri-nengeri lain, seperti Jepang dan Taiwan yang juga melakukan hal yang saya lakukan saat itu. Dan sekarang hasilnya terlihat, mereka menjadi negara yang maju.

Karena buku tersebut cukup tebal, dan saya sedang suka mempelajari mengenai Keamanan Sistem Informasi, maka saya putuskan untuk mulai menterjemahkannya pada bagian ke empat yang membahas mengenai masalah Keamanan. Bagain keempat tersebut terdiri dari 3 Bab yang cukup panjang. Sehingga saya putuskan untuk memecahnya menjadi beberapa bagian.

Tetapi tentu saja sulit bagi seseorang yang nantinya akan membaca blog pribadi saya tersebut jika saya langsung membahas mengenai masalah yang cukup berat tersebut. Oleh karena itu pada posting awal saya tambahkan mengenai cara instalasi dari sistem operasi tersebut dan sedikit tip dan trik yang harus dilakukan setelah proses instalasi selesai. Kedua bahan ini juga saya dapatkan dari sebuah blog berbahasa Inggris yang kemudian saya terjemahkan. Baru saya masukan sebuah posting mengenai masalah keamanan dari sistem operasi tersebut.

Bangga rasanya, pada saat blog pribadi saya tersebut saya beritahukan pada sebuah milis komunitas dari sistem operasi tersebut. Banyak sambutan-sambutan yang positif yang terlontar dari rekan-rekan di komunitas. Senang rasaya bisa berbagi dengan sesama. Saya berpikir,
sekecil apapun usaha yang kita lakukan... Harus kita mulai dari sekarang... Jangan tunggu dan tunda apa yang dapat anda lakukan untuk Negeri tercinta ini...